KAGUM TIMES | JAKARTA – Bapak UMKM Jawa Barat sekaligus CEO KAGUM Grup Henry Husada bersama mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal hadir dalam acara “Indonesia and the World Bersama Anies” Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Desember 2023.
Kedua tokoh ini turut serta mendampingi Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan yang tampil sebagai pembicara dalam diskusi yang dihelat Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), sebuah organisasi nirlaba yang diketuai dan didirikan oleh Dino Patti Djalal.
Henry Husada dan Dino PAtti Djalal nampak berbincang akrab dan berpose bersama sebelum acara diskusi dimulai.
Sementara itu, dalam diskusi Anies mengatakan Indonesia harus tampil di depan. Indonesia, kata dia harus menjadi agenda setter atau penentu agenda dunia.
“Dan sudah sepatutnya kita punya sejarah yang gemilang,” ujar Anies.
“Indonesia terlalu besar, terlalu berpotensi untuk menjadi penonton di samping,” imbuh Anies.
Capres didukung Koalisi Perubahan untuk persatuan ini memberikan ilustrasi peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai konferensi internasional pertama yang difasilitasi oleh Indonesia di Bandung. Kala itu kata dia, muncul Spirit of Bandung yang dikenang hingga saat ini.
“Saya tunjukkan di sini beberapa ilustrasi bagaimana gagasan awal Bung Karno pada waktu itu gagasannya di Konferensi Asia Afrika. Di saat Indonesia masih miskin. Tapi Konferensi Asia Afrika itu menjadi inspirasi di seluruh dunia. Bagaimana Spirit of Bandung itu menginspirasi para pemimpin-pemimpin gerakan kemerdekaan di Asia Afrika,” jelas Anies.
Padahal, kata Anies saat itu Indonesia masih dalam keadaan yang sulit. Namun, Indonesia justru mampu menghadirkan gagasan cemerlang.
“Gagasannya bukan tentang bagaimana negara lain untuk datang ke Indonesia. Gagasannya bagaimana Indonesia mengekspor gagasan, mengekspor pikiran, mengekspor terobosan-terobosan untuk menjadi inspirasi bagi dunia,” jelas Anies.
Menurut Anies, semangat inilah yang mesti dikembalikan. Indonesia harus berperan lebih aktif sebagai penentu di tatanan global.
“Kadang-kadang ketika kita berbicara di tatanan global, kita bicara tentang apa yang ingin kita dapatkan, langsung. Menurut saya dalam konteks ini kita harus lebih luas dan lebih panjang jangkauannya,” ujar Anies.
Selain Henry Husada dan Dino Patti Djalal, nampak hadir politisi sekaligus Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Djohan. Juga hadir, Caleg PKB Dapil 2 Jakarta sekaligus Ketua Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), Ardy Susanto. (kgm)