KAGUM TIMES | JAKARTA – Siapa sangka jika pengusaha sekaligus tokoh Tionghoa Henry Husada adalah sosok yang sangat toleran dan menghargai keberagaman.
Tak banyak publik yang tahu, tokoh penggerak sekaligus pelindung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Barat ini ternyata menyediakan hotel-hotel miliknya untuk digunakan sebagai tempat kegiatan manaqib rutin yang diselenggarakan setiap bulan.
Hal itu diungkapkan Ketua Lumbung Indonesia Jawa Barat Liena Mulyadi kepada KAGUM Times, Jumat, 17 November 2023.
“Sudah hampir tiga tahun dengan KAGUM Grup melakukan manaqib di setiap hotel. Ada UMKM, anggota koperasi, jamaah Ikhwan Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Suryalaya, ada dari Abah Anom, Abah Aos, kumpul setiap bulan di seluruh hotel Pak Henry Husada. Doa bersama, zikir bersama, sholawat bersama,” ungkap Liena.
Kegiatan manaqib itu lanjut dia, dibina dan dipimpin oleh Profesor Doktor Kyai Haji Budi Rahman Hakim atau lebih dikenal sebagai Abah Jagat Al Khoolish yang juga dikenal sebagai pemilik Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy di BSD Tangerang Selatan.
Selain doa, zikir dan sholawat bersama, acara manaqib juga disertai dengan ajang pemberdayaan UMKM, dimana saling support untuk pembelian produk para pelaku usaha binaan CEO KAGUM Grup itu.
“Jadi manaqib-nya tiap bulan, makanya hotelnya (KAGUM Hotel) berkah. Pasti juga terasa sama Pak Henry Husada peningkatan, karena kita kan doa. Doa itu langsung lima jam full. Jadi doa kita fokus lima jam di tempat Pak Henry Husada itu zikir, sholawat, sujud, salat segala macam itu full aja waktunya. Dan kita matikan semua handphone agar fokus beribadah. Setiap satu bulan sekali rutin,” jelas Liena.
Pada kesempatan yang sama, Henry Husada menambahkan, kegiatan manaqib itu juga senantiasa mendoakan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Setiap bulan kami menyediakan tempat untuk kegiatan manakib. Kami juga mendoakan pasangan AMIN (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar) agar menjadi pemimpin di masa depan,” tukas Henry Husada.
Untuk informasi, secara istilah, manaqib dimaknai sebagai riwayat hidup seseorang yang memuat tentang akhlaknya yang terpuji dan patut dijadikan sebagai pelajaran bagi orang lain.
Dalam masyarakat, dikenal istilah manaqiban yang dilaksanakan secara bersama-sama dalam suatu perkumpulan majelis.
Maksud dari manaqiban yaitu bertujuan untuk tabaruk, tawasul, dan mengenal orang-orang shalih. Tidak hanya itu, manaqiban juga bertujuan untuk lebih mencintai ulama’ atau orang yang dianggap memiliki akhlak yang terpuji tersebut.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menambah kecintaan terhadap para wali yakni dengan membaca Manaqib-nya. Dengan begitu, maka seseorang bisa lebih mendalami jejak-jejak keshalehan dan kebaikannya. (kgm)