KAGUM TIMES | JAKARTA – CEO KAGUM Group Henry Husada mengadakan acara diskusi tanya jawab bertajuk #TanyaHenryAjaDulu pada Senin, 8 Januari 2024.
Acara berlangsung di Beatriss Restaurant & Cafe di Jalan Wijaya II No. 77 Melawai, Jakarta Selatan itu berlangsung meriah.
Acara #TanyaHenryAjaDulu diinisiasi lantaran banyaknya masyarakat Tionghoa yang bertanya terkait sosok Anies Baswedan kepada Henry Husada.
Ini mengingat Henry Husada merupakan tokoh Tionghoa yang konsisten memperkenalkan Anies Baswedan kepada masyarakat. Bahkan Henry kerap mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkampanye.
Sementara itu, rangkaian acara dimulai dengan sambutan oleh Henry Husada. Dalam sambutannya, Koordinator Wilayah Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten ini mengatakan alasan digelarnya #TanyaHenryAjaDulu.
“Jadi tepatnya pada tanggal 26 Agustus saya bersama-sama dengan waktu itu Pak Anies, sekarang capres. Pada saat itu belum capres,” ungkap Henry.
Pada 26 Agustus itulah lanjut Henry, Anies Baswedan datang ke kota Bandung dan mengajaknya bertemu dengan tokoh-tokoh Tionghoa Bandung.
“Pak Anies datang, kita kenalan dengan tokoh-tokoh Tionghoa di Kota Bandung,” jelas Henry.
Hanya saja lanjut Henry, pada saat itu para tokoh Tionghoa belum seantusias sekarang. Dia lantas mengambil sebuah perumpamaan tentang sebuah arloji dengan merek tertentu.
Menurut Henry, tidak mungkin dia menawarkan dan bercerita tentang keunggulan arloji merek tertentu, sementara dia sendiri mengenakan arloji merek lain.
“Jadi pada saat itu, saya mau mengajak orang-orang Tionghoa supaya jangan salah pilih, supaya ada perubahan yang lebih bak lagi. Jadi makanya saya harus lebih mengenal Pak Anies kan, supaya saya mengajak teman-teman semua tidak salah,” tutur Henry.
Digelarnya acara #TanyaHenryAjaDulu menurut tokoh Tionghoa Ketua Marga Hen ini lantaran terjadi perubahan yang sangat cepat. Tadinya kata dia, orang-orang Tionghoa bertanya soal Anies hanya sebatas kulit saja.
“Banyak sekali yang menanyakannya, bahkan mereka khusus berkumpul hanya untuk bertanya mengenai Pak Anies,” jelas Bapak UMKM Jawa Barat ini.
“Akhirnya saya sampaikan kepada teman-teman, kepada anak-anak saya juga. Jadi saya juga tidak bosan-bosannya untuk bercerita, untuk memberitahu bahwa sosok Pak Anies yang tadinya diframing intoleran, ternyata itu hanya framing negatif saja. Tidak terbukti, malah izin-izin gereja, agama lainnya semua dipermudah,” ungkap Henry.
Henry mencontohkan soal IMB gereja yang dipermudah. Ada 36 IMB yang sudah dikeluarkan Anies sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta.
“Terus satu-satunya, saya sudah riset, daerah atau kota hanya di Jakarta Pak Anies memerhatikan BOTI. Semua bertanya, apa itu BOTI Pak Henry, makanya judulnya #TanyaHenryAjaDulu,” ungkapnya.
Mereka yang bertanya kata Henry, merupakan masyarakat Tionghoa yang ia temui selama memperkenalkan sosok Anies Baswedan.
Untuk diketahui, acara bertajuk #TanyaHenryAjaDulu dihadiri para mahasiswa dan jajaran anggota Timnas AMIN. Tampak hadir Co Captain 5 Timnas AMIN Azrul Tanjung, Jubir Timnas AMIN Pendeta Shepard Supit, Firda dan Billy David Nerotumilena. (kgm)