KAGUM TIMES | TANGERANG – Bapak UMKM Jawa Barat sekaligus CEO KAGUM Grup Henry Husada mendampingi Capres nomor urut 1 Anies Baswedan blusukan mengunjungi Kampung Nelayan di Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu 2 Desember 2023.
Kunjungan ke Kampung Nelayan di Kronjo ini merupakan kunjungan ketiga yang dihadiri Henry Husada.
Sebelumnya Tokoh Tionghoa Ketua Marga Hen itu hadir dalam hadir dalam acara “Indonesia and the World Bersama Anies” Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat.
Selanjutnya masih pada hari yang sama, Henry Husada mengikuti pertemuan capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu dalam pertemuan dengan para simpatisan pendukung AMIN di Gelanggang Olahraga (GOR) Gondrong, Tangerang Banten.
Semantara itu, dalam kunjungan ke Kampung Nelayan di Kronjo, Anies menangkap beberapa aspirasi nelayan, salah satunya permintaan agar dibuatkan pelabuhan.
“Ada 5 hal yang mereka sampaikan, pertama soal pembuatan pelabuhan di Kecamatan Kronjo. Kemudian mereka menginginkan adanya kemudahan di dalam pembuatan dokumen kapal nelayan,” kata Anies kepada wartawan.
Selain itu, Anies mengungkapkan keinginan warga agar kali yang dilewati kapal-kapal dikeruk. Anies juga mendengar keluhan nelayan soal beberapa oknum pengembang yang mematok wilayah penangkapan ikan.
“Mereka ingin alur Kali Cipaisan itu dikeruk sehingga bisa beroperasi secara lebih baik. Mereka ingin fasilitas sarana prasarana dilengkapi. Lalu adanya pematokan oleh oknum pengembang yang membuat kegiatan reklamasi di sini berjalan dan itu mengganggu para nelayan,” ujarnya.
Anies pun memastikan dirinya akan menjadikan aspirasi itu sebagai bahan perubahan bersama. Hal itu, kata dia, supaya nelayan bisa bekerja dengan tenang.
“Solar yang subsidi yang ketersediaannya sering tidak sesuai dengan kebutuhan. Saat mereka perlu untuk melaut, justru solarnya tidak tersedia. Ini adalah hal-hal yang kami ingin lakukan perubahan,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas) Ahmad Rifai berharap agar permasalahan itu bisa terselesaikan. Ia pun meminta kepada pemerintah pusat agar aturan yang memberatkan nelayan dapat dikaji ulang.
“Saya memohon kepada pemerintah pusat agar terkait aturan-aturan tentang perikanan, tolong dikaji ulang lagi karena memberatkan seluruh nelayan di nusantara ini,” kata Rifai.
“Kami berharap kesejahteraan negara republik Indonesia sepenuhnya dari nelayan. 60% wilayah kedaulatan negara Indonesia semuanya laut. Jadi saya mohon kepada Bapak Anies Baswedan kalau terpilih, seandainya terpilih menjadi presiden 2024, mudah-mudahan, saya mohon sejahterakan nelayan,” pungkasnya. (kgm)